Dengan alasan ekspresi berkesenian tato dijadikan media pelampiasan. Setidaknya itulah hal yang dilakukan oleh Widy, vokalis Vierra. Dara manis berusia 19 tahun itu mengakui, jika ia membuat tato saat baru pertama kali gabung dengan Vierra.
"Ini sudah tiga mingguan dan buatnya di Kemang. Motif mic mungkin karena saya vokalis, makota perlambang cewek dan Kidiw itu nama saya yang dibalik, Widik," ucapnya kepada KapanLagi.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Di bawah lengan kiri dara bernama lengkap Widi Soediro Nichlany itu memang jelas tergambar tato permanen bermotifkan mic model lama, di atas mahkota yang dililit kabel. Sementara itu, kendati spontan dibuatnya, keinginan bertato sebenarnya sudah ada sejak lama terpendam di benak Widy. Namun, baru kali ini kesempatan tersebut ada.
"Saya sudah lama pengen punya tato dan kebetulan teman saya yang buat desainnya. Saya nggak lihat pengaruh sekitar mengenai tato namun sebagai ekspresi kesenian saja. Menurut saya ini lucu. Jadi tergantung orangnya, kalau bikin sangar ya sangar," lanjutnya.
Ia menambahkan, bahwa orang tuanya sama sekali tidak marah dengan tato yang telah ia bubuhkan di tubuhnya tersebut. "Kayaknya satu ini saja. Orang tua nggak masalah. Mereka mengerti," katanya.
"Lumayan nagih ya, tapi saya usahakan tahan, karena kalau pun dipaksa jadi kelihatan nggak pantas. Saya cari yang pantas saja. Tapi nggak tahu ke depannya gimana," tambahnya buru-buru menambahkan. (kpl/dis/bar)
"Ini sudah tiga mingguan dan buatnya di Kemang. Motif mic mungkin karena saya vokalis, makota perlambang cewek dan Kidiw itu nama saya yang dibalik, Widik," ucapnya kepada KapanLagi.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Di bawah lengan kiri dara bernama lengkap Widi Soediro Nichlany itu memang jelas tergambar tato permanen bermotifkan mic model lama, di atas mahkota yang dililit kabel. Sementara itu, kendati spontan dibuatnya, keinginan bertato sebenarnya sudah ada sejak lama terpendam di benak Widy. Namun, baru kali ini kesempatan tersebut ada.
"Saya sudah lama pengen punya tato dan kebetulan teman saya yang buat desainnya. Saya nggak lihat pengaruh sekitar mengenai tato namun sebagai ekspresi kesenian saja. Menurut saya ini lucu. Jadi tergantung orangnya, kalau bikin sangar ya sangar," lanjutnya.
Ia menambahkan, bahwa orang tuanya sama sekali tidak marah dengan tato yang telah ia bubuhkan di tubuhnya tersebut. "Kayaknya satu ini saja. Orang tua nggak masalah. Mereka mengerti," katanya.
"Lumayan nagih ya, tapi saya usahakan tahan, karena kalau pun dipaksa jadi kelihatan nggak pantas. Saya cari yang pantas saja. Tapi nggak tahu ke depannya gimana," tambahnya buru-buru menambahkan. (kpl/dis/bar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar