Photobucket

085840316900

Sabtu, 30 Januari 2010

Enjoy With New Job

sekarang gue lagi TRANSISI menjadi seorang yang tadinya los-losan sekarang kudu teratur.
Karena sekarang gue terjun di Dunia Pendidikan menjadi seorang tenaga pengajar atau GURU.
Tujuan gue gak muluk-muluk, gue pengen kayak bokap gue dulu.
AMIEN

GAK JUDUL-JUDULAN

kang didin tolong yah up date in lg soal nya di ni blog tuch banyak banget pelajaran nya mulai dari kehidupan dll tapi di blog ini tuh tetep ada sejuta kenangan karna dari blog ni tumbuh kepercyaan aku untuk selau berharap,trus bermimpi dan terus berusaha dan dari situ aku percaya walaupun siapapun aku dimanaoun aku dan kapan pun aku tetep bisa ketemu THE CHANGCUTERS....(makannya up date lagi dong kang biar aku terus bisa berharap,bermimpi dan terus berusaha)thanks yah kakk... kalo mau baca ni komentar ni sih bukan komentar tapi curhat.... he.

yah ada anak rangers yang comment postingan gue seperti diatas. gue juga sebenernya masih pingin buat ngupdate TC, cuma kenapa gue sekarang tuh udah gak semangat lagi, mungkin karena masanya udah abis, sekarang orientasi gue itu ngumpulin duit, beli rumah, beli mobil, naik haji. itu obsesi gue.

klo untuk ngurusin hal-hal itu lagi mungkin nanti bakal ada yang ganti kpok. hehehe,

19 tahun kelabu

gue bilang kelabu kenapa. karena ulang tahun gue kali ini terburuk,
terburuk karena saat ini kondisi gue lagi buruk.
ucapan dari temen-temen udah dikit ngobatin keterpurukan gue.



15 januari, gue punya banyak temen yang tanggal, bulan dan tahun kelahirannya sama.
yang pertama ABU SAIRI.
dia temen SMA gue, gue kenal do'i kelas 2, pas itu dia ngekos dan gue mulai sering main sama dia, tempat nongkrong andalan gue di warnet.
karena kerjaan gue sama dia cuma donlotin lagu terus.
gue sekali diajak do'i main kerumahnya di KOTABUMI, LAMPUNG.
sekarang dia kuliah di UIN Jakarta.



yang kedua temen di dunia maya gue, namanya NUKE. gue kenal sama dia pas tahun 2009, disitu gue kenal lebih deket sama do'i lewat Friendster dan berlanjut ke FB.
gue sama dia udah ngobrol banyak bener, mulai dari kesukaan kita berdua sama CHANGCUTERS, sampe masalah foto memfoto. banyaklah.
selain itu, gue sama dia juga punya IMPIAN atau MIMPI
gue sama dia ngandai2 nanti klo udah punya uang banyak bakal ketemu sama dia,
sebenernya deket, gue di LAMPUNG dan dia di DEPOK.
umur 20 target gue sama dia ketemuan, emtah dimana ketemunya nanti urusannya.
tapi sekarang gue ngecewain dia.
ulang tahun kemarin gue gak ngucapin ULTAH sama dia, dia sih ngucapin ke gue.
disini gue ngerasa bersalahnya. sebenernya guepengen ngucapin, ta[i waktu itu gue lagi bener2 gak bisa ngakses internet.
gue baru bisa pas akhir bylan januari.
jadi buat MY TWIN, aku minta maaf banget sama kamu yah, pas itu emang lagi bener2 gak bisa ngakses internet.

Moga MY TWIN bisa maafin, dan nanti pas kita berumur 20 tahun bisa ketemu
AMIEN.

dan gue juga ngucapin HAPPY BIRTHDAY mamen. sorry telat.

15 JANUARI 2010

15 januari 1991, waktu itu gue dilahirin
15 januari 1992, umur gue 1 tahun
15 januari 1993, umur gue 2 tahun dan gue belum tahu apa-apa
15 januari 1994, beanjak 3 tahun gue belum tahu diri gue gimana
15 januari 1995, umur gue 4 tahun, sepanjang tahun ini gue mulai masuk sekolah MI.
15 januari 1996, umur gue 5 tahun, yang terjadi gue gak naik kelas karena terlalu kecil
15 januari 1997, umur gue 6 tahun, kali ini gue naik kelas 2
15 januari 1998, umur gue 7 tahun, keluarga gue kenamusibah, bokap gue kena STRUK.
15 januari 1999, umur gue 8 tahun, gue kelas 4 MI. dan kakak gue mulai jadi tulang punggung keluarga.
15 januari 2000, umur gue 9 tahun, gak inget apa yang terjadi
15 januari 2001, umur gue 10 tahun, yang terjadi tak satu pun yang gue inget
15 januari 2002, umur gue 11 tahun, biasa aja gue mulai masuk SMP
15 januari 2003, umur gue 12 tahun, gue anak paling kecil di sekolah
15 januari 2004, umur gue 13 tahun, gue disuruh mondok sama bokap yang masih sakit.
15 januari 2005, umur gue 14 tahun, gue lulus SMP trus masuk SMA, dan disini, bokap gue ninggal karena sakit struknya yang diderita kurang lebih 10 tahun
15 januari 2006, umur gue 15 tahun, mulai mikir gue udah ga punya sosok ayah.
15 januari 2007, umur gue 16 tahun, tapi gue jadi anak nakal disini
15 januari 2008, umur gue 17 tahun, dapet kejutan sweet se7ten dari temen2 kelas 3 SMA. GILA mereka eui.
15 januari 2009, umur gue 18 tahun, gua mulai kuliah, tapi kuliah gue ancur karena biaya dan sebagainya.
15 januari 2010, umur gue 19 tahun, sekarang gue nerusin profesi almarhum bokap gue, gue suruh ngurus sekolah MTS yang di rintis beliau dan kawan-kawan

Gelang gue





jadi gue make gelang ini tanggal 31 Desember 2008,
Gue dapet gelang ini dari ANDI temen gue, yang gue ambil diem-diem di tas dia yang waktu itu gue pake.(tapi ketahuan juga klo gue yang ngambil).
setelah itu, gelang itu terus melekat di tangan kiri gue.
gelang itu gak pernah gue lepas, meskipun gue bawa ke kamar mandi, sholat, dan sebagainya,
tapi gak sembarangan makenya.
gue bersihin terus gelang itu setiap mandi.



Nah setelah itu, tepatnya setalh gue sekarang ngajar di sekolah yang dulu didiri'in almarhum bokap gue, dengan terpaksa harus gue lepas.
tau gak, gelang yang tadinya mulur kayak karet ini jadi kaku, kaku banget.
gue sempet bingung mau ngelepasnya.
tapi tepat tanggal 11 januai 2010, atau 4 hari sebelum ulang tahun gue,
kepala sekolah yang juga kakak sodara gue ngelepasin gelang gue itu.
dia motong make karter, terus di alasin sama kunci motornya.
gila gue agak ngeri ngeliatnya.
soalnya takut tuh karter meleset dan ngenain tangan gue.
tapi akhirnya kelepas juga tuh gelang dari tangan kiri gue.



dan sekarang lo bisa lihat sendiri,gelang tersebut ngebekas di tangan kiri gue.
murid-murid gue sempet tanya kenapa tangan gue itu.
yah langsung gue bilang klo itu bekas gelang.

GELANG ITU kemarin-kemarin masih ada, tapi sekarang gak tahu kemana
gue lupa naro'nya.
hah. EDAN !

Unas Bukan Satu-Satunya Penentu


Seperti dikutip di Jawa Pos (29/11/09) Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M. Nuh menegaskan, ujian nasional (unas) bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa. Penentu kelulusan yang lain adalah penilaian ujian yang dilakukan sekolah masing-masing.

Pernyataan itu disampaikan Nuh di Surabaya, di tengah situasi pro dan kontra apakah unas tahun depan dibatalkan atau diteruskan, setelah turun keputusan Mahkamah Agung (MA). "Walaupun nilai unas 10, tapi nilai ujian sekolahnya jeblok, ya tidak bisa lulus," kata Nuh ketika menggelar jumpa pers di Hotel Mercure Mirama, Surabaya, kemarin (28/11).

Nuh menambahkan, yang menentukan kelulusan siswa ada dua, yakni ujian yang dilaksanakan sekolah dan unas. Menurut pria asal Surabaya itu, dulu ada seorang anak yang punya persoalan moral. Meski nilai unasnya bagus, anak itu tetap tidak lulus. "Nilai dari sekolah juga sangat menentukan, jadi bukan unas saja," terangnya.

Nuh mengakui, memang selama ini muncul anggapan yang sangat kuat di masyarakat bahwa unas menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Anggapan itu wajar muncul. Sebab, dalam kenyataannya, 90 persen anak yang tidak lulus, disebabkan nilai unasnya jeblok. "Itu fakta yang ada," jelasnya.

Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu menjelaskan, kualitas unas ditentukan oleh dua hal. Yakni, materi unas dan penyelenggaraan. Materi yang diujikan harus sesuai mata pelajaran yang diajarkan. Bobot soal juga sesuai jenjang pendidikan siswa. Jika materi unas sudah terpenuhi, tinggal pelaksanaannya. Nuh mengatakan, kalau penyelenggaraan bagus, kualitas unas akan terjamin. Sebaliknya, jika pelaksanaan jeblok, kualitasnya juga menjadi buruk.

Pelaksanaan unas juga tidak berkaitan antara siswa di perkotaan dan pedesaan. Dia mengatakan, perbedaan pasti ada di antara siswa. Tidak perlu membedakan antara desa dan kota. Di antara siswa satu sekolah saja sudah banyak berbeda, apalagi siswa di desa dan di kota. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah menetapkan nilai kelulusan unas bukan 8, 7, atau 6, tapi 5,5. Itu disesuaikan dengan standar minimal. "Nilainya pas juga masih bisa lulus," jelasnya.

Nuh juga merespons pihak-pihak yang menginginkan nilai unas hanya dijadikan pemetaan kualitas pendidikan. Menurut dia, jika hasil unas hanya dijadikan bahan pemetaan, akan terjadi conflicting data. Jika nilai unas 7 dan nilai ujian sekolah 9, terjadi kontraproduktif. "Terus mana yang benar?" katanya. Jadi, tidak tepat jika unas dijadikan pemetaan saja.

Mantan direktur PENS-ITS itu mengatakan, yang paling penting sekarang adalah mengajak masyarakat mendukung penyelenggaraan unas. Orang tua siswa, murid, dan guru harus mendukung terselenggaranya unas. "Tidak usah memperdebatkan unas jadi atau tidak. Sebab, dalam amar putusan PN Jakarta tidak ada poin yang melarang terselenggaranya unas," ucap Nuh.

Menurut Nuh, sebelum membahas masalah tersebut, harus paham duduk permasalahannya. Sebagaimana diberitakan, dalam salinan putusan PN Jakarta Pusat tidak ada poin yang melarang pelaksanaan unas. Putusan di tingkat PN ini lantas dikuatkan di tingkat PT (pengadilan tinggi), lalu di tingkat Mahkamah Agung (MA).

"Terus dari mana dasarnya orang yang mengatakan MA melarang pelaksanaan unas? Apalagi, saya lihat di salah satu media ditulis MA stop unas," ujarnya. Nuh mengatakan, apakah yang mengatakan seperti itu sudah membaca putusan MA. "Saya sampai sekarang saja belum menerima salinan putusan tersebut," jelasnya.

Apakah permasalahan itu tidak mengganggu pelaksanaan unas tahun depan? Menurut Nuh, itu masalah teknis yang menjadi tanggung jawab Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). "BSNP nanti yang mengatur penyelenggaraan UN," terangnya.


Naskah Unas Siap Dicetak

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdiknas bersama BSNP terus mematangkan pelaksanaan unas meski putusan MA seputar kasasi penolakan ujian itu masih menimbulkan perdebatan. Bahkan, naskah soal unas sudah jadi dan tinggal dicetak.

Kepala Balitbang Depdiknas Mansyur Ramli mengatakan, putusan MA tentang unas tidak berpengaruh terhadap penyusunan naskah soal. Soal-soal tersebut sudah disusun. Penyusunannya dilakukan guru, dosen perguruan tinggi (PT), dan pakar pendidikan. Setelah soal disusun, Balitbang menyerahkannya kepada BSNP untuk diujicobakan. Kemudian, soft copy soal diserahkan ke perguruan tinggi untuk dicetak. ''Kami sedang berkoordinasi dengan majelis rektor perguruan tinggi negeri (MRPTN). Sebab, tahun ini yang menangani pencetakan hingga pendistribusian soal adalah perguruan tinggi,'' jelasnya kemarin. Dengan selesainya penyusunan soal, kata Mansyur, tidak ada alasan untuk tidak menyelenggarakan ujian tersebut.

Mansyur menjelaskan, soal unas 2010 standar dengan soal 2009. Tingkat kesulitan soal unas hampir sama dengan tahun ini. Hal itu disesuaikan dengan kemampuan siswa. Sebab, berdasar studi penelitian yang dilakukan Balitbang, sarana prasarana dan mutu pendidik saat ini belum mampu mendorong kemampuan peserta didik untuk menerima tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi. ''Memang sudah ada peningkatan guru serta sarana dan prasarana, namun masih kami sesuaikan dengan kemampuan siswa,'' jelasnya. Tingkat kesulitan soal bakal dinaikan untuk unas 2011.

Karena tingkat kesulitan soal sama dengan tahun lalu, Depdiknas berharap target kelulusan unas meningkat. Apalagi, standar nilai minimal rata-rata unas 2010 sama dengan tahun ini alias tidak ada kenaikan. Yaitu, 5,5.

Tahun lalu tingkat kelulusan peserta didik untuk jenjang SMA mencapai 90 persen. Paling tidak, kata Mansyur, target kelulusan bisa mencapai 92 persen. Demikian pula target kelulusan untuk jenjang SMP juga dinaikkan dua persen.

Balitbang mengimbau seluruh provinsi agar segera mengirimkan data peserta unas ke Depdiknas. Sebab, jumlah tersebut bakal disesuaikan dengan pencetakan naskah soal. Pada Januari 2010, jumlah pasti peserta unas harus kelar.

Dia menambahkan, anggaran penyelenggaraan unas juga sudah disiapkan. Menurut dia, anggaran unas 2010 tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Yaitu, sekitar Rp 500 miliar. Anggaran sebesar itu untuk unas (SMP dan SMA) dan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN). Biaya itu digunakan untuk persiapan ujian, penyusunan naskah soal, pencetakan soal hingga lembar jawaban unas (LJUN), dan pengawasan ujian.

Dengan persiapan tersebut, Mansyur berharap sekolah dan siswa siap menghadapi unas. Dia mengimbau masyarakat, terutama siswa, agar tidak terpengaruh terhadap putusan MA. ''Saya khawatir putusan itu berpengaruh terhadap psikologis siswa. Bahayanya, jika siswa menganggap ujian itu tidak jadi dan saya khawatir mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian tersebut,'' jelasnya.


Anggota BSNP Prof Mungin Eddy Wibowo mengimbau sekolah agar tidak mengkhawatirkan soal unas. Sebab, naskah soal disesuaikan dengan kisi kurikulum 1994 maupun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dipakai sekolah. ''Kita ambil sesuai SKL (standar kompetensi lulusan, Red). Jadi, ini sesuai kurikulum sekolah,'' ungkapnya.

Menanggapi kengototan pihak Depdiknas, anggota Komisi X dari FPKB Hanif Dhakiri sangat menyesalkannya. Menurut dia, jika dipaksakan, unas hanya akan menjadi beban bagi siswa dan lembaga penyelenggara pendidikan. "Bagi pemerintah sendiri juga berat, lantaran anggaran yang besar ternyata tidak menjamin kualifikasi lulusan," katanya.

Sumber: http://www.jawapos.com/

Sabtu, 02 Januari 2010

KomikKU




Blog anak Rangers Juga

Buat rangers yang pengen tetep bisa update berita Changcuters.
Kalian tetep bisa update di blog http://changutrangersindonesia.co.cc
beritanya lumayan update.



Kalo di blog ini udah jarang update mamen.
WOW MA !

Liat-liat foto TC

udah lama gue gak tahu kabarnya Changcuters band kesukaan gue ('penekanan').
hari itu gue mutusin OL bentar mencuri waktu di kesibukan liburan natal dan tahun baru.
gue langsung ngacak-ngacak FB anak rangers buat lihat foto TC yang baru.
dan gue nemuin ini.



kocak, ketika para sundanese ini harus berbalut baju ala abdi dalam sebuah kraton.
yang gak nahan kaca mata hitamnya itulah.
nambah kocak ajalah mereka berpose dengan mengguakan pakaian adat jawa tersebut.