Photobucket

085840316900

Senin, 09 Februari 2009

KANG QIBIL "RAJA" FASHION




KANG QIBIL "RAJA" FASHION

HAHAI, Kang Qibil Gitaris yang SEXY, GILA DAN DI GILAI ini ternyata seorang designner, hampir Baju-baju yang TC gunakan dan SWM (Sandang Wow ma, red) do'i yang ngedesaign.

Fashion dan style band yang pernah merajai pensi Kota Bandung beberapa tahun lalu ini, emang dipegang oleh Qibil. "Kalau saya nemu gaya ini, terus kata saya keren, saya presentasiin. Pokoknya, saya tuh divisi research and development fashion-nya buat The Changcuters," ujarnya pada belia, sesaat sebelum mengisi acara ulang tahun di salah satu televisi nasional. Cowok yang sejak TK udah sadar fashion ini bilang, kalau fashion statement satu band itu penting banget. "Fashion di band itu udah kayak genre lah. Berjalan beriringan dan saling memengaruhi," katanya.

Omongan Jarvis Cocker tentang fashion dan band, menjadi acuan Qibil. "Saya tuh suka dan setuju banget sama quote-nya Jarvis Cocker yang bilang gini: ‘I think stylists for bands should be illegal. The thing about a band, for me anyway, is that it isn`t just to do with the music, it`s to do with an attitude. The way a band looks has a lot to do with that. I expect a band to write their own songs, and I also expect them to dress themselves. I think it`s cheating if you get someone else to do it for you. It just doesn`t seem right to me’".

Enggak salah juga kalau bandnya memercayakan urusan fashion pada cowok kelahiran 10 Maret 1982 ini. Soalnya, sejak kecil Qibil udah terbiasa untuk memadupadankan koleksi pakaian yang ia miliki. "Mama saya tuh orangnya sangat modis, selalu memerhatikan ke-matchingan anaknya. Trus, kalau beli baju, saya selalu ikut ke Palaguna Bandung, beli baju Chips tea, hehehe." ujarnya. Saking gemarnya memadupadankan pakaian, Qibil pun sering diminta untuk ngedandanin teman-temannya. "Dari SMA, banyak sih, temen-temen yang minta fashion advice dari saya, hehe. Misalnya beli ini yang bagus di mana, beli itu di mana bagusnya."

Semasa SMA, seragam putih abu-abu pun bisa dibikin gaya oleh Qibil. Tapi, untuk tampil gaya di sekolah, ada harga yang mesti dibayar. "Zaman saya dulu kan, indies lagi happening. Kemeja ketat, tetapi celana enggak se-extreme sekarang ketatnya. Rambut juga polem tea, makanya saya dari dulu paling sering dikejar-kejar guru. Jadi, berangkat sekolah harus sampe paling pagi biar enggak ketemu guru piket, heheh.." Pernah kena razia? "Pernah. Itu mah rasanya kayak kiamat hahaha… Dipotong enggak rata tea. Huaaaa!" 

Meski potongan enggak rata, enggak ada kamus enggak pede dalam diri Qibil. "Kayaknya saya enggak pernah ngerasa enggak gaya. Kalau menurut saya, saat saya paling gaya tuh pas ke kampus sama ke kondangan. Tapi, setiap saat saya sih ngerasa gaya, hehehe…" kata cowok yang senang berbelanja di Gedebage Bandung ini. Ketika belia tanya, band lokal mana yang gayanya paling oke menurut Qibil, jawabnya adalah "The Brandals dan White Shoes and The Couples Company. Saya senang dengan gaya klasik yang tetap in dari masa ke masa," kata penggemar kaus bergambar Gaban ini.

Gaya favoritnya Qibil sekarang juga enggak jauh dari nuansa klasik, warna hitam dan putih yang everlasting. "Sekarang saya lagi suka baju yang item-item gitu. Misalnya kaus belang hitam putih, vest, celana item, sepatu mencos. Kemeja polkadot item putih, jaket kulit atau trench coat. Kalo bosan, ganti lagi, tetapi tetap tematis," ujar penggemar sepeda motor klasik ini. Apa pun itu, kalau dipakai dengan percaya diri, pasti akan gaya. Bener nggak, kang QiBil? 

sumber: Pikiran Rakyat Bandung

  • Nb : Video di atas keren bener, kang Qibil muncul pas terakhir, pelototin mape abis dulu geh

Tidak ada komentar: