Photobucket

085840316900

Jumat, 20 Februari 2009

The Changcuters penampilan yang berkarakter





Soal berpakaian,kita sering bingung untuk mulai dari mana. Mendengar banyak orang bicara soal tren, kita berpikir bahwa memakai baju dengan gaya terbaru adalah langkah paling awal yang harus kita dahulukan saat menata diri.

Jadi setiap pergi ke luar rumah,berdandanlah kita dengan penampilan terkini.Tapi, akhirnya malah kikuk karena tampilan lebih seperti plagiat gaya di majalah-majalah, kurang sesuai kepribadian. Ketika buku-buku mengajari untuk memperhatikan tempat dan waktu saat akan berpakaian,kita lalu mengakui sebagai ”iya juga ya”?

Secara logika memang kelihatan aneh kalau kita memakai kaus dan celana jins saat datang ke acara resepsi pernikahan. Lalu kita mencoba menaati etika berpakaian itu dengan memilih baju kasual kalau acaranya santai dan berstelan lengkap kalau undangan bersifat resmi.

Dari sumber lain kita mendapat teori baru. Berpakaian itu untuk menutupi kekurangan pada diri. Bisa juga sebaliknya, menonjolkan kelebihan. Sebagai penganut paham nobody’s perfect,tidak ada yang sempurna di muka buni ini, kecuali para model super yang memiliki bentuk tubuh ideal,kita setuju dengan pendapat itu.

Maka setiap berpakaian kita tutupi tubuh yang kelebihan lemak dengan baju warna hitam ke mana saja, sampai lingkungan bosan memandang tampilan kita. Sementara sumber informasi lain mengatakan bahwa berpakaian itu untuk menunjukkan profesi kita sebagai makhluk sosial.

Dengan menata kemeja dan dasi bagi laki-laki dan perempuan memadu rok dan blazer, orang memandang kita sebagai pekerja profesional. Kalau lingkungan bisa menebak pekerjaan kita lewat pakaian,cara menampilkan diri kita berstatus sukses. Secara teori,masing-masing langkah itu benar. Kita dibuat bingung lantaran langkah- langkah itu terkadang kurang mengena di hati.

Sementara hal yang bisa menyentuh perasaan adalah menyatunya pakaian dengan diri kita. Itu artinya bicara soal karakter. Maka langkah paling utama dalam berpakaian adalah memakai busana yang sesuai dengan kepribadian. Contoh paling tepat untuk berkaca soal penampilan yang berkarakter,lihatlah The Changcuters.

Grup band itu terkenal bukan karena berhasil memelesetkan kata baby jadi bibeh. Bukan juga karena dalam syair lagu I Love You Bibehyang populer itu mereka memasukkan nama Luna Maya, artis paling dibicarakan saat ini.Bukan lagi semata lagunya mudah diterima, seperti ketika dulu grup band Inggris The Beatles memperkenalkan irama pop. Penampilan ikut menjadi kunci keberhasilan.

Gaya berpakaian mereka langsung menemukan karakternya. Celana berpotongan ketat, bahkan berkesan kesempitan. Paduannya kemeja ramping berdasi lebar yang sering ditutup jaket.Rambut jambul Tria, sang vokalis, disisir mirip Elvis Presley,penyanyi rock ternama Amerika era 1950-an.Qibil,si gitaris,juga bergaya unik dengan rambut poni mirip jamur.

Kombinasi semua itu menjadi karakter khas yang langsung membentuk citra.Kata anak-anak sekarang,”feel-nya dapat”.Bahkan, seorang diva Krisdayanti saja baru menemukan karakter tampilan setelah mengeluarkan beberapa album. Apa yang mau disampaikan lewat musik dan tampilan The Changcuters adalah gaya retro 1960-an.Sejak muncul,gaya itu secara konsisten dipakai dalam segala kesempatan.

Karakter tampilan itu akhirnya bisa dijadikan salah ikon mode baru di era 2000 ini. Untuk memiliki karakter,silakan berkaca pada orang besar. Rata-rata orang ternama sukses dan mendapat perhatian karena unik,tidak mau sama dengan sekitarnya. Itu karena setiap orang punya potensi untuk tampil unik.

Bukan lantas kita perlu menyisir rambut model jambul dan memakai celana superketat. Belum tentu gaya The Changcuters pantas untuk kita.Kita jelas beda. Caranya kembali ke karakter sendiri. Artinya mengenali sifat, pembawaan, pekerjaan, kebiasaan sampai gaya hidup sehari- hari.The Changcuters tampil begitu khas karena mereka punya lagak lagu suka berloncatan,riang,dan tidak mau bersikap monoton. Jadi, kenali diri sendiri dulu sebelum melangkah berpakaian.Tipe seperti apa diri kita?

Bila setelah mencoba untuk menemukan karakter dan ternyata kepribadian pakaian kita tidak muncul,bisa jadi karena kita belum sampai pada tahap menampilkan diri dengan baik.Artinya, berpakaian belum total,masih sekadar
mengikuti gaya orang atau sebaliknya, malah tidak peduli sama sekali. Untuk menjadi unik memang tidak mudah. Salah satu kiatnya,ya cuek bibeh saja, seperti diperlihatkan Tria, Qibil, dan teman- teman.

Tidak ada komentar: