Jakarta - Misteri Kalajengking Hitam mungkin lebih cocok menjadi judul film daripada menjadi judul album. Aroma petualangannya begitu kental, seperti cerita detektif yang hendak mengungkapkan komplotan penjahat.
The Changcuters, band peraih platinum dengan album Mencoba Sukses Kembali (Sony Music, 2008), memang ingin bertualang dengan album kedua ini. Petualangan yang dimulai dengan album berisi 12 lagu rock & roll keluaran Sony Music yang diluncurkan Rabu (25/3) di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta, dilanjutkan dengan konser Pertunjukan Siang Bolong di tempat yang sama keesokan harinya, Yahoo! Audible untuk fasilitas berkomunikasi di dunia maya dengan Yahoo! Messenger, lalu komik Wow Men yang akan diluncurkan Mei mendatang, dan ditutup dengan film The Tarix Jabrix 2 pada awal Juli mendatang.
Mengapa kalajengking hitam? Jawabannya ada pada komik yang dibuat Imaginary Friends Studios (IFS). Komik itu mengisahkan petualangan Mohammad Tria Ramadhani (vokal), Muhammad "Qibil" Iqbal (gitar), Arlanda "Alda" Ghazali Langitan (gitar), Dipa Nandastra Hasibuan (gitar bas), dan Erick Nindyoastomo (drum) sebagai agen rahasia. Lima pemuda kurus ini menghadapi geng bernama Kalajengking Hitam yang punya misi menumpas semua personel band di kota asal mereka, Bandung. Tema petualangan ini disuguhkan dengan gaya komikal yang penuh humor ala The Changcuters.
Baik komik atau Yahoo! Audible muncul karena kekuatan karakter para personelnya. Gaya rambut Tria yang ala bintang rock & roll Elvis Presley, atau lebih menyerupai gaya bintang film Jim Carrey, Qibil dan Alda yang memiliki potongan rambut berponi ala musikus Inggris tahun 1960-an, atau Dipa dan Erick mirip kembang kol. Belum lagi gaya berpakaian mereka yang selalu seragam, kemeja dan dasi, kadang-kadang jaket kulit atau jas pas badan, yang dipadu dengan celana panjang sempit. Gaya panggung mereka juga sangat khas, diiringi dengan celetukan-celetukan humor yang menghibur.
Meskipun masih mempertahankan karakter yang sudah dikenal, para personel band yang berdiri di Bandung pada 19 September 2004 ini sedikit mengubah gaya. Rambut Qibil dan Alda tidak lagi serapi dulu. Dalam setiap penampilan mereka, rambut Qibil dan Alda disasak acak-acakan. "Ini eksperimen, karena petualang, jadi buat yang agak wild. Kan biasanya cewek-cewek suka yang wild," ujar Tria tertawa. Lalu, kesan petualangan itu juga muncul pada pilihan celana dan aksesorinya. Pada album, mereka mengenakan celana bermotif zebra, pada konser Pertunjukan Siang Bolong ada pula celana yang bermotif macan tutul. Ini adalah bagian dari komitmen mereka untuk menjadi band yang lebih dinikmati secara visual.
"Gresrock"
Lalu, bagaimana dengan albumnya? Tria dkk masih menyuguhkan karakter musik rock & roll yang kental, seperti di album sebelumnya. Namun, kali ini mereka juga "bertualang" dengan memasukkan segala aliran musik, dari yang kental dengan nuansa dance (seperti pada lagu "In The Hoii"), oldies ("Suka Suka"), punk ("Mr Portal" dan "Gembel Cinta"), postpunk revival ("Senandung Pertemanan"), indie pop ("Rindu Ortu"), jazz dan blues ("SDSB--Seputar Dago Seputar Biasa"). Mereka menyebut petualangan musik ini dengan istilah "gresrock", rock ala The Changcuters.
Musik mereka diperkuat dengan lirik-lirik ringan yang berima. Kalau disimak mungkin bisa membuat tersenyum. Anak kecil pun, yang selama ini juga banyak menjadi Changcut Rangers (sebutan untuk penggemar The Changcuters), bisa dengan mudah menyimaknya. Simak "Mr Portal", yang liriknya berbunyi "Salam kenal Mr Portal. Kumis tebal, badan juga gempal. Paling sebal, anak nakal. Pulang malam cuman bikin kesal."
sinarharapan.com
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sukses dengan Album THE CHANGCUTERS & Misteri Kalajengking Hitam, tria dan kawan-kawan bakal ngeluncurin Komik THE CHANGCUTERS & WOW MEN. Komik setebal 22 halaman full colour ini dibuat dengan ukuran 26 x 17 cm. Komik garapan IFS - Imaginary Friends Studios ini bakal rilis Mei nanti.
Komik THE CHANGCUTERS & WOW MEN nyeritain soal keberanian 5 anak muda gagah bertarung melawan geng Kalajengking Hitam yang punya misi menumpas semua personil band di kota Bandung.
“Hitam itu adalah simbol yang gelap. Jadi, di sini kita menggambarkan sisi gelap kehidupan. Yang gelap itu kalajengking dan yang terang itu The Changcuters. Album ini seperti petualangan buat kita. Jadi, biar kita juga lebih wild,”
“Yang gelap itu kalajengkingnya dan yang terang Changcuters, seperti yin dan yang,”